Judul: Bio Energy Untuk Awam
Penulisa: Irwan Effendi
KATA PENGANTAR
Bio- (kehidupan)
Bagi seorang awam, bila ditanyakan “yang termasuk makhluk hidup itu apa saja”, maka akan dijawab “manusia, hewan dan tumbuhan”. Walaupun jawaban ini sesuai dengan penjelasan yang diberikan di pelajaran sekolah dasar, namun pemahaman seperti inilah yang selanjutnya menjadi dasar kekeliruan pemahaman tentang kehidupan.
Secara resmi, definisi “hidup” adalah “kemampuan untuk bertumbuh, berubah, dan berreproduksi”. Dengan menggunakan definisi ini, maka sebenarnya manusia, hewan dan tumbuhan bukanlah satu makhluk hidup melainkan kumpulan dari banyak makhluk hidup, karena mayoritas sel yang ada ditubuh kita masing-masingnya memiliki “kemampuan untuk bertumbuh, berubah dan berreproduksi”. Kebenaran dari pengertian ini dapat dengan jelas terlihat pada kasus-kasus penyakit seperti tumor, kanker, autoimmune dan sejenisnya, dimana yang terjadi adalah sekelompok sel melakukan pertumbuhan, perubahan dan reproduksi secara independen dan bertentangan dengan sistem utama.
Bila “kesadaran” manusia dianggap sebagai bukti bahwa manusia adalah satu makhluk hidup, maka kondisi tersebut dapat dibandingkan dengan serangga-serangga yang hidup dengan sistem koloni, misalnya lebah. Seekor lebah tidak secara individu memiliki “kesadaran”, melainkan satu koloni lebah memiliki satu kesadaran, sementara lebah individu bertindak berdasarkan “instruksi” dari kesadaran koloni; jadi jika dinilai dari sisi kesadaran, seekor lebah individu tidak lebih sadar dari satu sel dalam tubuh manusia, bahkan lebah secara individu tidak mampu berreproduksi, hanya ratu koloni yang mampu berreproduksi.
Jadi cakupan kehidupan yang sebenarnya tidaklah sesempit “manusia, hewan dan tumbuhan”, melainkan sangat luas; hanya saja jenis-jenis kehidupan memang berbeda-beda dan membutuhkan pikiran yang terbuka serta objektif untuk dapat mengenalinya.
Energi
Bila seorang awam membaca kata “energi” maka yang terpikir biasanya adalah cahaya dan listrik, sementara seorang yang hobinya dibidang bioenergi akan berpikir tentang tenaga dalam, metafisika dan sejenisnya; biasanya hanya seorang ahli fisika atau kimia yang berpikir tentang energi secara luas.
Sesungguhnya, “semua yang ada di alam semesta ini adalah energi”. Gerakan adalah energi; panas adalah energi; angin adalah energi; pikiran adalah energi atom-atom pembentuk benda fisik adalah energi yang terikat pada suatu sistem yang stabil; bahkan ruang, yang tadinya dianggap sebagai kekosongan, kini telah dipahami sebagai terdiri dari “dark matter” dan “dark energy”. Jadi segalanya adalah energi, yang membuatnya berbeda adalah perwujudan dan sifat-sifatnya. Gelombang magnet dan cahaya adalah sama-sama energi, tapi cahaya tidak bisa menarik besi; demikian juga gravitasi dan bunyi adalah sama-sama energi, tetapi gravitasi hanya bisa dirasakan sedangkan bunyi bisa didengarkan.
Kebiasaan salah kaprah lain dari orang-orang yang hobi bioenergi adalah mengatakan bahwa mereka “menarik energi dari bintang” atau bahkan “menarik energi dari inti galaksi”. Kenyataannya, bintang terdekat dari bumi adalah matahari kita yang dikenal dengan nama Sol, sedangkan inti galaksi Bimasakti adalah konsentrasi dari “dark matter” dan “dark energi” atau bahasa awamnya “ruang”, jadi menarik energi dari bintang bisa disamakan dengan berjemur dibawah matahari, sedangkan menarik energi dari inti galaksi bisa disamakan dengan berada di suatu ruangan; dengan kata lain kedua hal tersebut adalah kegiatan sehari-hari yang diberikan istilah “heboh” sebagai akibat salah kaprah.
Bioenergi
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Bio (kehidupan) itu pengertiannya luas, sedangkan Energi adalah segalanya; akan tetapi penggunaan istilah Bioenergi dalam konteks terapi adalah terbatas pada lingkup energi yang dibutuhkan atau digunakan oleh makhluk hidup yang sejenis dengan manusia, tepatnya makhluk hidup berbasis senyawa karbon.
Dengan memahami bahwa mayoritas sel di tubuh manusia adalah juga makhluk hidup, maka dapat dipahami juga bahwa setiap kelompok sel yang berbeda fungsi kemungkinan besar akan memanfaatkan jenis bioenergi yang sedikit berbeda; misalnya antara sel-sel darah dengan sel-sel otak, adalah dua kelompok sel yang bentuk dan fungsinya berbeda, dan memanfaatkan jenis bioenergi yang sedikit berbeda. Berdasarkan ilmu kedokteran, fungsi-fungsi yang ada dalam tubuh manusia dikelompokkan dalam beberapa sistem seperti sistem syaraf, sistem reproduksi dan lainnya. Karena semua sel yang terlibat dalam satu sistem harus dapat saling berkomunikasi agar dapat bekerjasama dengan baik, maka setiap sistem tubuh fisik memiliki sistem energi sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa jenis bioenergi yang digunakan oleh suatu makhluk hidup tergantung dari berapa sistem yang ada pada makhluk tersebut.
Jenis Bioenergi yang telah diketahui dimiliki oleh manusia adalah:
Nadi
Suatu sistem harus memiliki jalur komunikasi, maka setiap sistem bioenergi juga harus memiliki jalur komunikasi. Istilah yang lazim digunakan untuk jalur komunikasi bioenergi adalah Nadi, yang mana dalam bahasa Indonesia formal dapat diterjemahkan sebagai “kanal energi”. Nadi berkorelasi dengan “Meridian” pada ilmu akupunktur, yang juga adalah istilah untuk jalur komunikasi bioenergi; akan tetapi Meridian adalah lokasi fisik yang dilalui oleh jalur energi, sedangkan Nadi adalah jalur energi itu sendiri; korelasi keduanya dapat dianalogikan sebagai korelasi antara aliran listrik dengan kabel listrik, dimana Nadi adalah aliran listrik sementara Meridian adalah kabel listrik. Penting untuk memahami bahwa walau aliran listrik normalnya mengalir melalui kabel listrik, tetapi tidak selalu harus demikian; bisa saja listrik mengalir tanpa kabel, contoh alaminya adalah petir.
Nadi utama di tubuh manusia membentang dari pertemuan antara tulang ekor dan tulang punggung, sampai beberapa cm diatas ubun-ubun. Nadi utama ini biasanya disebut sebagai Sushumna, dan walau seringkali dianggap hanya ada di sekeliling tulang punggung, sebenarnya Sushumna ini berbentuk lingkaran pipih dan selain melalui daerah sekeliling tulang punggung juga melalui daerah sekeliling dada. Untuk menjaga kestabilan Sushumna, ada 2 Nadi lain yang secara berdampingan melilit Sushumna; Nadi yang mengalirkan energi yang bersifat dingin disebut Ida dan Nadi yang mengalirkan energi yang bersifat panas disebut Pingala. Perbandingan aktifitas antara Ida dan Pingala menentukan apakah seseorang lebih tahan dingin, lebih tahan panas, atau netral.
Cakra
Semua Nadi yang ada harus berhubungan satu sama lain agar tercipta suatu jaringan komunikasi yang utuh dan berfungsi baik; lokasi pertemuan antar dua Nadi akan menimbulkan pusaran energi yang disebut Cakra. Dalam sistem energi manusia ada ratusan Cakra minor dan ada 7 Cakra mayor; Cakra mayor adalah lokasi pertemuan antara Nadi suatu jenis bioenergi dengan Sushumna.
Ke 7 Cakra mayor tersebut adalah:
Pola dan keaktifan masing-masing Cakra mayor sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, baik dari sisi kesehatan maupun karakter dan kemampuan.
Berikut adalah daftar korelasi antara Cakra dengan karakter dan kemampuan yang sudah diketahui:
Cakra dasar
Semakin kecil cakra dasar, semakin tinggi tingkat kekhawatiran seseorang terhadap kelangsungan hidupnya; secara otomatis kekhawatiran ini memicu meningkatnya keinginan seseorang untuk memiliki lebih dari yang dia butuhkan (ambisi). Sebaliknya semakin besar cakra dasar, semakin tenang seseorang dalam menghadapi kesulitan dalam hidup, tetapi ketenangan ini akan membuatnya merasa tidak menginginkan lebih dari yang ia butuhkan. Kemampuan di bidang bela diri kebanyakan tergantung dari pola dan ukuran Cakra dasar dan Cakra seks
Cakra seks
Semakin kecil cakra seks, gairah seseorang akan menurun, sehingga dia akan cenderung “lamban bergerak”, akan tetapi semakin besar cakra seks maka gairah seseorang akan meningkat, sehingga walaupun dia menjadi “gesit”, dia juga akan mengalami banyak gangguan terhadap konsentrasinya. Kemampuan di bidang olahraga atletik kebanyakan tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks dan Cakra solar plexus.
Cakra solar plexus
Semakin kecil cakra solar plexus, maka rasa percaya diri seseorang akan semakin rendah, dengan demikian ia akan cenderung menghindari konfrontasi; sebaliknya semakin besar cakra solar plexus seseorang, maka rasa percaya dirinya akan meningkat dan cenderung untuk tidak bersedia menghindar dari konfrontasi, bahkan bisa sengaja mencari konfrontasi untuk memuaskan rasa percaya dirinya. Kemampuan untuk bermain musik tergantung pada pola dan ukuran Cakra solar plexus dan Cakra jantung. Kemampuan untuk berpidato tergantung pada pola dan ukuran Cakra solar plexus dan Cakra tenggorokan.
Cakra jantung
Semakin kecil cakra jantung seseorang maka akan semakin sulit merasakan aliran energi, sehingga jarang mengalami gejolak emosi dan sulit memahami perasaan orang lain. Sebaliknya semakin besar cakra jantung seseorang, akan semakin mudah merasakan aliran energi, sehingga sering mengalami gejolak emosi dan mudah memahami perasaan orang lain. Kemampuan untuk menyanyi (diluar masalah suara) tergantung dari pola dan ukuran Cakra jantung dan Cakra tenggorokan. Kemampuan untuk melukis tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra ajna.
Cakra tenggorokan
Semakin kecil cakra tenggorokan seseorang maka akan semakin tidak suka berkomunikasi. Sebaliknya semakin besar cakra tenggorokan seseorang maka akan semakin suka berkomunikasi. Kemampuan untuk merayu tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra tenggorokan. Kemampuan untuk memasak tergantung dari pola dan ukuran Cakra jantung, Cakra tenggorokan dan Cakra ajna.
Cakra ajna
Semakin kecil cakra ajna maka akan semakin jarang seseorang memiliki ide-ide untuk melakukan sesuatu diluar dari kebiasaan rutinnya. Sebaliknya semakin besar cakra ajna maka akan semakin sering seseorang memiliki ide-ide untuk mencoba sesuatu yang baru. Frekuensi cakra ajna juga diketahui berkorelasi langsung dengan kemampuan seseorang untuk memproses informasi dan dengan demikian sangat berpengaruh terhadap IQ. Kemampuan untuk mengarang musik tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra ajna. Kemampuan di bidang ilmiah tergantung dari pola dan ukuran Cakra ajna dan Cakra mahkota
Cakra mahkota
Semakin kecil cakra mahkota maka akan semakin sulit bagi seseorang untuk berpikiran terbuka. Sebaliknya semakin besar cakra mahkota seseorang maka ia akan semakin mudah untuk berpikiran terbuka. Fanatik atau tidaknya seseorang sangat tergantung pada pola dan ukuran Cakra mahkota.
Kundalini
Semua Nadi ada karena adanya aliran energi; setiap Nadi yang berhubungan dengan sistem tubuh jelas ada karena adanya aliran energi dari sistem tubuh tersebut. Akan tetapi, Nadi Ida dan Pingala tidak secara langsung disebabkan oleh sistem tubuh tertentu, jadi darimana munculnya kedua Nadi tersebut? Jawabannya adalah “Kundalini”.
Kundalini adalah salah satu hal yang paling salah dimengerti oleh para hobbyist bioenergi, sebagai akibat dari kebiasaan para pengarang buku untuk mengutip buku atau tulisan lain tanpa terlebih dahulu mengkaji kebenarannya. Pemahaman umum yang beredar tentang Kundalini adalah sebagai semacam energi ajaib yang selalu ada selama manusia masih hidup, dapat meningkat dengan sendirinya dan dapat membuat manusia terbebas dari segala gangguan penyakit. Padahal, energi bebas yang tidak terlindungi oleh energi terikat (fisik) akan rentan terhadap interferensi dari energi lain dan cepat buyar; energi bebas tidak bertambah dengan sendirinya, melainkan harus dengan adanya penambahan dari luar dengan melibatkan fisik. Jadi berdasarkan hukum alam, tidak mungkin ada energi yang bisa bertahan selama rentang waktu hidup manusia yang 70 tahun, kecuali bila ada wujud fisik yang menjadi tempat penyimpanannya atau bahkan sumber pemancarnya.
Kundalini sebenarnya adalah satu sel yang berasal dari fase pembelahan pertama sel telur setelah terjadi pembuahan. Fungsi utama kundalini adalah menyimpan seluruh informasi genetik suatu makhluk hidup. Lokasi normalnya berada tidak jauh dari pertemuan tulang punggung dan tulang ekor, dalam salah satu pembuluh kapiler yang menyerap cairan otak yang mengalir turun melalui tulang belakang. Kundalini lah yang memproduksi energi yang mengalir membentuk Nadi Ida dan Pingala, sehingga keaktifan kedua Nadi tersebut sepenuhnya tergantung dari Kundalini.
Kundalini dapat meninggalkan lokasi normalnya bila mengalami peningkatan kapasitas energi, dan masuk ke tengah sumsum tulang belakang, untuk seterusnya bergerak menuju keatas sampai bertemu dengan batang otak, yang merupakan posisi akhirnya. Pada posisi akhir ini, Kundalini dapat terus menerus ditingkatkan kapasitas energinya sehingga dapat membantu kinerja semua Nadi yang lain. Kundalini bukan khas manusia dan telah diketahui bahwa semua makhluk hidup bertulang belakang juga memilikinya walau energinya berbeda dari spesies ke spesies.
Sumber: Reiki Indonesia | Waskita Reiki
Penulisa: Irwan Effendi
KATA PENGANTAR
Materi ini dibuat oleh bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia (ARSI) dengan tujuan meluruskan kesalahpahaman masyarakat tentang bioenergi, dan juga untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan antara para praktisi bioenergi yang sebatas hobi dengan para terapis bioenergi profesional.
Kenyataan yang ada di lapangan, setidaknya sampai saat materi ini dibuat, adalah bahwa masyarakat sekarang memandang bioenergi dengan cara yang sama masyarakat 1000 tahun yang lalu memandang petir sebagai senjata dewa, dan masyarakat 3000 tahun yang lalu memandang benda-benda langit sebagai dewa; semuanya selalu dikaitkan dengan takhyul serta mistik.
Diharapkan materi ini bisa memberikan pemahaman dasar yang rasional terhadap bioenergi sehingga mengurangi atau bahkan mengakhiri perdebatan ataupun perseteruan sebagai akibat dari perbedaan sudut pandang dari pihak-pihak yang merasa berkepentingan.
Jakarta, Oktober 2013
KaBid. LitBang ARSI
Irwan Effendi
Bio- (kehidupan)
Bagi seorang awam, bila ditanyakan “yang termasuk makhluk hidup itu apa saja”, maka akan dijawab “manusia, hewan dan tumbuhan”. Walaupun jawaban ini sesuai dengan penjelasan yang diberikan di pelajaran sekolah dasar, namun pemahaman seperti inilah yang selanjutnya menjadi dasar kekeliruan pemahaman tentang kehidupan.
Secara resmi, definisi “hidup” adalah “kemampuan untuk bertumbuh, berubah, dan berreproduksi”. Dengan menggunakan definisi ini, maka sebenarnya manusia, hewan dan tumbuhan bukanlah satu makhluk hidup melainkan kumpulan dari banyak makhluk hidup, karena mayoritas sel yang ada ditubuh kita masing-masingnya memiliki “kemampuan untuk bertumbuh, berubah dan berreproduksi”. Kebenaran dari pengertian ini dapat dengan jelas terlihat pada kasus-kasus penyakit seperti tumor, kanker, autoimmune dan sejenisnya, dimana yang terjadi adalah sekelompok sel melakukan pertumbuhan, perubahan dan reproduksi secara independen dan bertentangan dengan sistem utama.
Bila “kesadaran” manusia dianggap sebagai bukti bahwa manusia adalah satu makhluk hidup, maka kondisi tersebut dapat dibandingkan dengan serangga-serangga yang hidup dengan sistem koloni, misalnya lebah. Seekor lebah tidak secara individu memiliki “kesadaran”, melainkan satu koloni lebah memiliki satu kesadaran, sementara lebah individu bertindak berdasarkan “instruksi” dari kesadaran koloni; jadi jika dinilai dari sisi kesadaran, seekor lebah individu tidak lebih sadar dari satu sel dalam tubuh manusia, bahkan lebah secara individu tidak mampu berreproduksi, hanya ratu koloni yang mampu berreproduksi.
Jadi cakupan kehidupan yang sebenarnya tidaklah sesempit “manusia, hewan dan tumbuhan”, melainkan sangat luas; hanya saja jenis-jenis kehidupan memang berbeda-beda dan membutuhkan pikiran yang terbuka serta objektif untuk dapat mengenalinya.
Energi
Bila seorang awam membaca kata “energi” maka yang terpikir biasanya adalah cahaya dan listrik, sementara seorang yang hobinya dibidang bioenergi akan berpikir tentang tenaga dalam, metafisika dan sejenisnya; biasanya hanya seorang ahli fisika atau kimia yang berpikir tentang energi secara luas.
Sesungguhnya, “semua yang ada di alam semesta ini adalah energi”. Gerakan adalah energi; panas adalah energi; angin adalah energi; pikiran adalah energi atom-atom pembentuk benda fisik adalah energi yang terikat pada suatu sistem yang stabil; bahkan ruang, yang tadinya dianggap sebagai kekosongan, kini telah dipahami sebagai terdiri dari “dark matter” dan “dark energy”. Jadi segalanya adalah energi, yang membuatnya berbeda adalah perwujudan dan sifat-sifatnya. Gelombang magnet dan cahaya adalah sama-sama energi, tapi cahaya tidak bisa menarik besi; demikian juga gravitasi dan bunyi adalah sama-sama energi, tetapi gravitasi hanya bisa dirasakan sedangkan bunyi bisa didengarkan.
Kebiasaan salah kaprah lain dari orang-orang yang hobi bioenergi adalah mengatakan bahwa mereka “menarik energi dari bintang” atau bahkan “menarik energi dari inti galaksi”. Kenyataannya, bintang terdekat dari bumi adalah matahari kita yang dikenal dengan nama Sol, sedangkan inti galaksi Bimasakti adalah konsentrasi dari “dark matter” dan “dark energi” atau bahasa awamnya “ruang”, jadi menarik energi dari bintang bisa disamakan dengan berjemur dibawah matahari, sedangkan menarik energi dari inti galaksi bisa disamakan dengan berada di suatu ruangan; dengan kata lain kedua hal tersebut adalah kegiatan sehari-hari yang diberikan istilah “heboh” sebagai akibat salah kaprah.
Bioenergi
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Bio (kehidupan) itu pengertiannya luas, sedangkan Energi adalah segalanya; akan tetapi penggunaan istilah Bioenergi dalam konteks terapi adalah terbatas pada lingkup energi yang dibutuhkan atau digunakan oleh makhluk hidup yang sejenis dengan manusia, tepatnya makhluk hidup berbasis senyawa karbon.
Dengan memahami bahwa mayoritas sel di tubuh manusia adalah juga makhluk hidup, maka dapat dipahami juga bahwa setiap kelompok sel yang berbeda fungsi kemungkinan besar akan memanfaatkan jenis bioenergi yang sedikit berbeda; misalnya antara sel-sel darah dengan sel-sel otak, adalah dua kelompok sel yang bentuk dan fungsinya berbeda, dan memanfaatkan jenis bioenergi yang sedikit berbeda. Berdasarkan ilmu kedokteran, fungsi-fungsi yang ada dalam tubuh manusia dikelompokkan dalam beberapa sistem seperti sistem syaraf, sistem reproduksi dan lainnya. Karena semua sel yang terlibat dalam satu sistem harus dapat saling berkomunikasi agar dapat bekerjasama dengan baik, maka setiap sistem tubuh fisik memiliki sistem energi sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa jenis bioenergi yang digunakan oleh suatu makhluk hidup tergantung dari berapa sistem yang ada pada makhluk tersebut.
Jenis Bioenergi yang telah diketahui dimiliki oleh manusia adalah:
- Energi sistem endokrin (kelenjar)
- Energi sistem reproduksi
- Energi sistem pencernaan
- Energi sistem peredaran darah (termasuk juga lymphatic)
- Energi sistem respiratori (pernafasan)
- Energi sistem syaraf
- Energi sistem pengendalian mental
Nadi
Suatu sistem harus memiliki jalur komunikasi, maka setiap sistem bioenergi juga harus memiliki jalur komunikasi. Istilah yang lazim digunakan untuk jalur komunikasi bioenergi adalah Nadi, yang mana dalam bahasa Indonesia formal dapat diterjemahkan sebagai “kanal energi”. Nadi berkorelasi dengan “Meridian” pada ilmu akupunktur, yang juga adalah istilah untuk jalur komunikasi bioenergi; akan tetapi Meridian adalah lokasi fisik yang dilalui oleh jalur energi, sedangkan Nadi adalah jalur energi itu sendiri; korelasi keduanya dapat dianalogikan sebagai korelasi antara aliran listrik dengan kabel listrik, dimana Nadi adalah aliran listrik sementara Meridian adalah kabel listrik. Penting untuk memahami bahwa walau aliran listrik normalnya mengalir melalui kabel listrik, tetapi tidak selalu harus demikian; bisa saja listrik mengalir tanpa kabel, contoh alaminya adalah petir.
Nadi utama di tubuh manusia membentang dari pertemuan antara tulang ekor dan tulang punggung, sampai beberapa cm diatas ubun-ubun. Nadi utama ini biasanya disebut sebagai Sushumna, dan walau seringkali dianggap hanya ada di sekeliling tulang punggung, sebenarnya Sushumna ini berbentuk lingkaran pipih dan selain melalui daerah sekeliling tulang punggung juga melalui daerah sekeliling dada. Untuk menjaga kestabilan Sushumna, ada 2 Nadi lain yang secara berdampingan melilit Sushumna; Nadi yang mengalirkan energi yang bersifat dingin disebut Ida dan Nadi yang mengalirkan energi yang bersifat panas disebut Pingala. Perbandingan aktifitas antara Ida dan Pingala menentukan apakah seseorang lebih tahan dingin, lebih tahan panas, atau netral.
Cakra
Semua Nadi yang ada harus berhubungan satu sama lain agar tercipta suatu jaringan komunikasi yang utuh dan berfungsi baik; lokasi pertemuan antar dua Nadi akan menimbulkan pusaran energi yang disebut Cakra. Dalam sistem energi manusia ada ratusan Cakra minor dan ada 7 Cakra mayor; Cakra mayor adalah lokasi pertemuan antara Nadi suatu jenis bioenergi dengan Sushumna.
Ke 7 Cakra mayor tersebut adalah:
- Cakra dasar: pertemuan dengan Nadi sistem endokrin, lokasi normalnya adalah di sekitar pertemuan tulang punggung dengan tulang ekor
- Cakra seks: pertemuan dengan Nadi sistem reproduksi, lokasi normalnya adalah di antara prostat (untuk pria) dan diantara indung telur (untuk wanita)
- Cakra solar plexus: pertemuan dengan Nadi sistem pencernaan, lokasi normalnya adalah di dalam lambung.
- Cakra jantung: pertemuan dengan Nadi sistem peredaran darah, lokasi normalnya adalah dekat korona jantung
- Cakra tenggorokan: pertemuan dengan Nadi sistem pernafasan, lokasi normalnya adalah dekat pangkal leher.
- Cakra ajna: pertemuan dengan Nadi sistem syaraf, lokasi normalnya adalah di antara kedua kelenjar pituitary, di sekitar optical chiasm (pertemuan syaraf optik mata kanan dan mata kiri).
- Cakra mahkota: pertemuan dengan Nadi sistem pengendalian mental, lokasi normalnya adalah sekitar 10-12 cm diatas ubun-ubun.
Pola dan keaktifan masing-masing Cakra mayor sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, baik dari sisi kesehatan maupun karakter dan kemampuan.
Berikut adalah daftar korelasi antara Cakra dengan karakter dan kemampuan yang sudah diketahui:
Cakra dasar
Semakin kecil cakra dasar, semakin tinggi tingkat kekhawatiran seseorang terhadap kelangsungan hidupnya; secara otomatis kekhawatiran ini memicu meningkatnya keinginan seseorang untuk memiliki lebih dari yang dia butuhkan (ambisi). Sebaliknya semakin besar cakra dasar, semakin tenang seseorang dalam menghadapi kesulitan dalam hidup, tetapi ketenangan ini akan membuatnya merasa tidak menginginkan lebih dari yang ia butuhkan. Kemampuan di bidang bela diri kebanyakan tergantung dari pola dan ukuran Cakra dasar dan Cakra seks
Cakra seks
Semakin kecil cakra seks, gairah seseorang akan menurun, sehingga dia akan cenderung “lamban bergerak”, akan tetapi semakin besar cakra seks maka gairah seseorang akan meningkat, sehingga walaupun dia menjadi “gesit”, dia juga akan mengalami banyak gangguan terhadap konsentrasinya. Kemampuan di bidang olahraga atletik kebanyakan tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks dan Cakra solar plexus.
Cakra solar plexus
Semakin kecil cakra solar plexus, maka rasa percaya diri seseorang akan semakin rendah, dengan demikian ia akan cenderung menghindari konfrontasi; sebaliknya semakin besar cakra solar plexus seseorang, maka rasa percaya dirinya akan meningkat dan cenderung untuk tidak bersedia menghindar dari konfrontasi, bahkan bisa sengaja mencari konfrontasi untuk memuaskan rasa percaya dirinya. Kemampuan untuk bermain musik tergantung pada pola dan ukuran Cakra solar plexus dan Cakra jantung. Kemampuan untuk berpidato tergantung pada pola dan ukuran Cakra solar plexus dan Cakra tenggorokan.
Cakra jantung
Semakin kecil cakra jantung seseorang maka akan semakin sulit merasakan aliran energi, sehingga jarang mengalami gejolak emosi dan sulit memahami perasaan orang lain. Sebaliknya semakin besar cakra jantung seseorang, akan semakin mudah merasakan aliran energi, sehingga sering mengalami gejolak emosi dan mudah memahami perasaan orang lain. Kemampuan untuk menyanyi (diluar masalah suara) tergantung dari pola dan ukuran Cakra jantung dan Cakra tenggorokan. Kemampuan untuk melukis tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra ajna.
Cakra tenggorokan
Semakin kecil cakra tenggorokan seseorang maka akan semakin tidak suka berkomunikasi. Sebaliknya semakin besar cakra tenggorokan seseorang maka akan semakin suka berkomunikasi. Kemampuan untuk merayu tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra tenggorokan. Kemampuan untuk memasak tergantung dari pola dan ukuran Cakra jantung, Cakra tenggorokan dan Cakra ajna.
Cakra ajna
Semakin kecil cakra ajna maka akan semakin jarang seseorang memiliki ide-ide untuk melakukan sesuatu diluar dari kebiasaan rutinnya. Sebaliknya semakin besar cakra ajna maka akan semakin sering seseorang memiliki ide-ide untuk mencoba sesuatu yang baru. Frekuensi cakra ajna juga diketahui berkorelasi langsung dengan kemampuan seseorang untuk memproses informasi dan dengan demikian sangat berpengaruh terhadap IQ. Kemampuan untuk mengarang musik tergantung dari pola dan ukuran Cakra seks, Cakra jantung dan Cakra ajna. Kemampuan di bidang ilmiah tergantung dari pola dan ukuran Cakra ajna dan Cakra mahkota
Cakra mahkota
Semakin kecil cakra mahkota maka akan semakin sulit bagi seseorang untuk berpikiran terbuka. Sebaliknya semakin besar cakra mahkota seseorang maka ia akan semakin mudah untuk berpikiran terbuka. Fanatik atau tidaknya seseorang sangat tergantung pada pola dan ukuran Cakra mahkota.
Kundalini
Semua Nadi ada karena adanya aliran energi; setiap Nadi yang berhubungan dengan sistem tubuh jelas ada karena adanya aliran energi dari sistem tubuh tersebut. Akan tetapi, Nadi Ida dan Pingala tidak secara langsung disebabkan oleh sistem tubuh tertentu, jadi darimana munculnya kedua Nadi tersebut? Jawabannya adalah “Kundalini”.
Kundalini adalah salah satu hal yang paling salah dimengerti oleh para hobbyist bioenergi, sebagai akibat dari kebiasaan para pengarang buku untuk mengutip buku atau tulisan lain tanpa terlebih dahulu mengkaji kebenarannya. Pemahaman umum yang beredar tentang Kundalini adalah sebagai semacam energi ajaib yang selalu ada selama manusia masih hidup, dapat meningkat dengan sendirinya dan dapat membuat manusia terbebas dari segala gangguan penyakit. Padahal, energi bebas yang tidak terlindungi oleh energi terikat (fisik) akan rentan terhadap interferensi dari energi lain dan cepat buyar; energi bebas tidak bertambah dengan sendirinya, melainkan harus dengan adanya penambahan dari luar dengan melibatkan fisik. Jadi berdasarkan hukum alam, tidak mungkin ada energi yang bisa bertahan selama rentang waktu hidup manusia yang 70 tahun, kecuali bila ada wujud fisik yang menjadi tempat penyimpanannya atau bahkan sumber pemancarnya.
Kundalini sebenarnya adalah satu sel yang berasal dari fase pembelahan pertama sel telur setelah terjadi pembuahan. Fungsi utama kundalini adalah menyimpan seluruh informasi genetik suatu makhluk hidup. Lokasi normalnya berada tidak jauh dari pertemuan tulang punggung dan tulang ekor, dalam salah satu pembuluh kapiler yang menyerap cairan otak yang mengalir turun melalui tulang belakang. Kundalini lah yang memproduksi energi yang mengalir membentuk Nadi Ida dan Pingala, sehingga keaktifan kedua Nadi tersebut sepenuhnya tergantung dari Kundalini.
Kundalini dapat meninggalkan lokasi normalnya bila mengalami peningkatan kapasitas energi, dan masuk ke tengah sumsum tulang belakang, untuk seterusnya bergerak menuju keatas sampai bertemu dengan batang otak, yang merupakan posisi akhirnya. Pada posisi akhir ini, Kundalini dapat terus menerus ditingkatkan kapasitas energinya sehingga dapat membantu kinerja semua Nadi yang lain. Kundalini bukan khas manusia dan telah diketahui bahwa semua makhluk hidup bertulang belakang juga memilikinya walau energinya berbeda dari spesies ke spesies.
Sumber: Reiki Indonesia | Waskita Reiki
Comments
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Jejak Suhu. Salam.